Berikut ini adalah beberapa kisah kehidupan pada masa kekuasaan Kerajaan Singhasari.
- Kehidupan Politik Kerajaan Singhasari
Kehidupan politik yang terjadi di Kerajaan Kerajaan Singhasari berkembang dengan cepat, khususnya ketika masa pemerintahan Raja Kertanagara. Hal tersebut dapat kita lihat dari pelaksanaan politik yang ada di dalam maupun di luar negeri pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Adapun politik dalam negeri yang dilakukan antara lain yaitu dengan mengganti pejabat pembantunya. Tak hanya itu, untuk memperkuat lagi kekuasaannya, Ia juga melakukan pernikahan politik dan memperkuat aspek angkatan perang.
Sedangkan untuk politik luar negeri yang mereka lakukan diantaranya yaitu dengan melakukan sebuah ekspedisi Pamalayu yang bertujuan untuk menguasai Kerajaan Melayu dan melemahkan kekuasaan dari Kerajaan Sriwijaya. Sementara itu, keberhasilan lain yang diperoleh selama masa pemerintahan Raja Kertanegara yaitu salah satunya berhasil menguasai wilayah Sunda, Bali dan juga Kalimantan, serta Malaka.
- Kehidupan Ekonomi Kerajaan Singosari
Untuk kehidupan ekonomi saat zaman Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Karena letaknya yang sangat strategis yaitu berada di lembah sungai Brantas, hal ini menjadikan tanah yang ada di kawasan tersebut menjadi sangat subur. Oleh karena itulah, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seorang petani. Tidak hanya berada di lembah yang subur, Sungai Brantas pada saat itu juga menjadi salah satu lalu lintas perdagangan antar daerah dan wilayah.
Oleh sebab itu, tidak sedikit dari masyarakatnya yang bekerja sebagai pedagang. Walaupun begitu, pada kenyataannya kehidupan ekonomi pada masa Kerajaan Singosari sempat mengalami fluktuasi atau naik turun. Saat dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan ekonomi di Kerajaan Singosari tergolong sangat makmur. Tapi kemudian saat dipimpin oleh Anisapati, kehidupan ekonomi masyarakat menjadi terabaikan. Setelah itu, kehidupan ekonomi mulai membaik ketika dipimpin oleh Wisnuwardhana. Hingga pada akhirnya saat masa pemerintahan Raja Kertanegara, kehidupan ekonomi Kerajaan Singosari mencapai puncak kejayaannya.
- Kehidupan Sosial Kerajaan Singosari
Tidak jauh dari kehidupan ekonominya, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari juga mengalami pasang surut. Ketika masih dipimpin oleh Ken Arok, kehidupan sosial pada saat itu tergolong cukup maju. Hal itu dibuktikan dengan adanya daerah yang bergabung ke dalam wilayah Kerajaan Tumapel. Lalu, ketika dipimpin oleh Anusapati, kehidupan sosial dari Kerajaan Singosari justru menjadi terabaikan. Sebab, sang raja memiliki untuk sibuk dengan sabung ayamnya. Sampai saat Kerajaan Singosari dipimpin oleh Wisnuwardhana, kehidupan sosialnya mulai sedikit rapi. Kemudian saat dipimpin oleh Raja Tarumanegara, kehidupan sosial Kerajaan Singosari menjadi semakin maju.
- Kehidupan Keagamaan Kerajaan Singosari
Kehidupan keagamaan di Kerajaan Singosari tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan Agama Hindu dan Budha di Indonesia pada saat itu. Dimana saat itu penganut Agama Hindu dan Budha bisa hidup secara berdampingan dengan damai.
- Kehidupan Budaya Kerajaan Singosari
Kehidupan budaya yang ada di Kerajaan Singosari tergolong cukup maju. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditinggalkan sebagai salah satu bukti dari kejayaan Kerajaan Singosari pada waktu itu. Ada banyak sekali produk kebudayaan yang dihasilkan dari kerajaan tersebut. Selain peninggalan prasasti, ada pula patung dan juga candi yang ditemukan diseluruh wilayah Kerajaan Singosari. Adapun peninggalan yang cukup terkenal dari Kerajaan Singosari yaitu Candi Singosari, Candi Jago, dan Candi Kidal. Selain itu, ada juga peninggalan lain yang cukup populer yaitu Patung Ken Dedes yang biasanya disebut sebagai Dewi Kesuburan dan Patung Tarumanegara.
Sistem dan Perkembangan Pemerintahan Kerajaan Singosari
Pemerintahan dari Kerajaan Singosari berpusat di Jawa bagian timur. Dimana sistem pemerintahan tersebut sempat mengalami perkembangan yang sangat pesat, tapi juga harus mengalami kemunduran karena adanya sengketa karena terjadi perebutan kekuasaan. Hal itu terjadi karena pada saat berdirinya kerajaan tersebut, sistem pemerintahan dan juga kehidupan politik yang diterapkan lebih fokus kepada pengembangan wilayah kekuasaan. Tentunya, hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena membawa kesuksesan tersendiri. Terbukti dengan adanya keberhasilan dalam menguasai wilayah Sunda, Malaka, Bali, dan Kalimantan. Akan tetapi, disisi lain, dalam kerajaan itu sendiri justru mengalami pengeroposan karena adanya perebutan kekuasaan.
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Singosari
Walaupun Kertanegara merupakan salah satu raja yang membawa Kerajaan Singosari pada masa puncak kejayaannya. Namun Ia juga menjadi raja yang membawa Kerajaan Singosari pada masa keruntuhannya. Hal itu terjadi karena Kertanegara justru lebih fokus pada strateginya dalam mengembangkan kekuasaan Kerajaan Singosari melalui sistem ketahanan lautnya.
Oleh karena itu, Ia justru abai dengan pertahanan yang berasal dari dalam kerajaan itu sendiri. Saat Kertanegara sedang fokus dengan misinya dalam mengembangkan kekuasaannya, Jayakatwang yang masih mempunyai garis keturunan Kerajaan Kediri mulai memberikan serangan kepada Kerajaan Singosari. Usaha tersebut semakin dilancarkan karena Jayakatwang dibantu oleh Wiraraja yang sebelumnya sudah pernah dijatuhkan dari keraton.
Dari Wiraraja, akhirnya Jayakatwang mengetahui waktu yang tepat untuk melaksanakan serangan ke Kerajaan Singosari. Pada saat itu, Singosari diserang dari dua arah sekaligus, yaitu dari arah utara dan selatan. Akan tetapi, ternyata serangan yang berasal dari arah utara justru malah mengecoh pasukan yang dipimpin oleh Ardharaja dan juga Raden Wijaya. Sementara serangan yang berasal dari arah Selatan justru yang paling berdampak sampai menewaskan Kertanegara. Meninggalnya Kertanegara kemudian menjadi akhir dari masa kejayaan Kerajaan Singosari. Kemudian wilayah Singosari dikuasai oleh Jayakatwang dan Ia membuat ibukota baru.
Peninggalan Kerajaan Singosari
Berikut ini adalah beberapa peninggalan Kerajaan Singosari yang bisa kamu temukan keberadaannya.
- Candi Singosari
Candi Singosari berada di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Lokasinya berada di lembah antara Pegunungan Arjuna dan Pegunungan Tengger. Candi tersebut adalah tempat pendharmaan dari Raja Kertanegara. Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa candi tersebut tidak selesai dibangun.
- Prasasti Mula Malurung
Peninggalan Kerajaan Singosari selanjutnya yang menjadi salah satu bukti keberadaan Kerajaan Singosari adalah Prasasti Mula Malurung. Prasasti tersebut berbentuk lempengan tembaga yang diterbitkan oleh Kertanegara yang pada saat itu masih berstatus sebagai raja yang muda. Selain itu, prasasti tersebut juga merupakan piagam untuk mengesahkan Desa Malurung dan Desa Mula.
- Candi Kidal
Peninggalan selanjutnya adalah Candi Kidal. Ini adalah salah satu bentuk penghormatan terakhir untuk Raja Anusapati. Meninggalnya Anusapati karena dibunuh oleh Tohjaya membawa cerita bahwa kematiannya tersebut merupakan bagian dari kutukan keris Mpu Gandring. Tak hanya itu saja, masih ada banyak peninggalan lainnya yang dapat kita jadikan sebagai bukti keberadaan dan juga kejayaan Kerajaan Singosari yang berpusat di Jawa bagian timur.
Nah, itulah informasi mengenai sejarah Kerajaan Tumapel atau Singhasari. Sejarah Nusantara pada era Kerajaan Hindu-Buddha berkembang karena hubungan dagang wilayah Nusantara dengan negara-negara dari luar, seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Sejak masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat prasejarah Nusantara yang sebelumnya memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme beralih memeluk agama Hindu dan Buddha.
Rekomendasi situs tempat bermain slot terpercaya.